Rabu, 18 Januari 2012

Laporan Mikrobiologi tentang jamur

Laporan Praktikum Mikrobiologi dasar Tentang Jamur

BAB I
PENDAHULUAN
Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung khitin atau selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora.
1.1` Dasar Teori
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri
jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa (Pelczar and Reid, 1958). Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atauhifasenositik.Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat. Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari ingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS). Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. (Anonim, 2008)
Jamur benang yang berukuran kecil dan biasanya bersifat uniseluler dapat diamati dengan mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara pengenalan morfologi jamur benang dan khamir adalah untuk mengetahui morfologi luar Berbagai jenis jamur benang dan khamir secara mikroskopis dengan perbesaran lemah dan sedang. Acara praktikum ini juga bertujuan untuk mengetahui cara pemakaian mikroskop dengan benar sesuai prosedur.


BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat

2.2 Alat dan Bahan
2.3 Cara Kerja
2.4 Metode Praktikum
1) Mengambil potongan kecil dari biakan murni dan meletakkan pada gelas objek yang telah diberi satu tetes lactophenol cotton blue atau laptophenol Potongan biakan dapat langsung diamati di bawah streoscopic microscope.
2) Menutup biakan dengan gelas penutup agar bentuk sporangiofor/konidiofor dan pelekatannya pada sporangium/konidia dapat terlihat lebih detail.
3) Mengatur jarak lensa objek agar memperoleh focus yang baik, dengan menggunakan perbesaran 10x dan untuk memperjelas detail dari objek dapat digunakan lensa dengan perbesaran 40x.
4) Mengamati secara mikroskopis karakteristik spora/konidia, ujung konidiofor dan pelekatan antara konidia dengan konidiofor.
5) Menentukan genus jamur berdasarkan karakteristik koloni mikroskopisnya
6) Menjelaskan klasifikasi dari genus tersebut.
7) Menjelaskan peranan-peranan yang dilakukan oleh jamur tersebut di bidang pertanian.



BAB III
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Untuk jamur benang, langkah awal yang dapat dilakukan untuk identifikasi adalah mengamati adanya hifa. Bentuk hifa dapat bersekat atau tidak bersekat, bentuk percabangan hifa, stolon, rhizoid, sel kaki, badan buah, dasar badan buah, pendukung badan buah, dan bentuk spora.
Rhizopus Sp. dapat menghasilkan spora seksual dan aseksual. Spora aseksualnya sering disebut sporangiophore dan dihasilkan di dekat sporangium. Secara genetik, sifat spora ini identik dengan induknya. PadaRhizopus, sporangium didukung oleh sebuah kolumela yang besar. Rhizospora yang berwarna gelap dihasilkan saat terjadi fusi antara dua miselia yang sesuai. Fusi ini terjadi saat berlangsungnya reproduksi seksual. Keturunan yang dihasilkan melalui reproduksi seksual dapat memiliki perbedaan sifat dari induknya secara genetik. Bagian tubuh Rhizopus oryzae seperti sporangium yang mengandung spora, sporangiophore atau tangkai spora, kolumela, stolon, dan rhizoid..
Beberapa spesies Rhizopus dapat merugikan manusia karena menyebabkan zygomiosis yang berakibat fatal bagi kehidupan. Hal ini disebabkanRhizopus mempunyai pertumbuhan yang teratur dan dapat hidup pada suhu yang relatif tinggi. Beberapa jenis termasuk patogen pada tumbuhan.Rhizopus dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari kacang kedelai dan minuman beralkohol.
Secara umum ciri khas genusAspergillus khususnya Aspergillus niger adalah memiliki sebuah bentuk sel yang disebut sel kaki. Selain itu,Aspergillus memiliki falida, metula, conidia, dan konidiofora atau tangkai konidia. Monilia sitophila atau dikenal juga sebagai Neurospora dicirikan dengan adanya bentuk semacam rantai, merupakan deretan spora yang berwarna terang dan


BAB IV
KESIMPULAN
Dari acara praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa jamur benang memiliki morfologi yang berbeda-beda.Aspergillus memiliki ciri khas yaitu ada sel kaki dan vesikula,Rhizopus punya stolon dan rhizoid,Moni lia sp. berbentuk rantai yang transparan. Penicillium notatum dapat menghasilkan antibiotik penicilin yang berguna bagi kesehatan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

- Capuccino. J.G & Natalie S. 1983. Microbiologi A laboratory manual Addison- Dwidjoseputro, D., 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang.
- Hadiotomo, Ratna Siri., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia: Jakarta.
- Volk, Wesley A dan Margareth F. Wheeler., 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Wesky- Publishing Company. New york
- Subandi. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi.Gunung Djati Press : Bandung.
Erlangga: Jakarta.
- (http://masrurenstein.blogspot.com/2009/05/mikrobiologi-umum.html) (23/10/2009).
- (http://blogkita.info/my-kampuz/my-kuliah/mikrobiologi/pembuatan-preparat-pengecatannya/) (23/10/2009)
- (http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-pewarnaan-mikroorganisme/) (23/10/2009)
- (http: www.wikipedia. Pewarnaan gram. Com) (23/11/09).
- (http://qi206.wordpress.com/2008/10/17/mikroumpewarnaan-gram/)(23/11/2009).




Kapang
Kapang merupakan mikroba dalam kelompok Fungi yang berbentuk filamen, yaitu struktumya terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Kumpulan dari banyak hifa membentuk kumpulan massa disebut miselium dan lebih mudah dilihat oleh mata tanpa menggunakan mikroskop. Contoh miselium adalah serat putih seperti kapas yang tumbuh pada tempe.
Kapang juga mempunyai struktur yang disebut spora yang pada umumnya terletak pada ujung-ujung dari hifa. Spora merupakan struktur yang sangat ringan dan mudah menyebar kemana-mana. Spora adalah alat perkembangbiakan kapang, karena pada kondisi substrat dan lingkungan yang baik spora dapat bergerminasi dan tumbuh menjadi struktur kapang yang lengkap. Dari satu struktur kapang dapat dihasilkan beratus-ratus spora yang mudah menyebar dan mencemari pangan, kemudian tumbuh menjadi bentuk kapang yang lengkap. Jika dilihat dl bawah mikroskop, berbagai jenis kapang mempunyai struktur hifa dan spora yang berbeda-beda, dan karakteristik struktur tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kapang.
Spora kapang pada umumnya mempunyai warna tertentu tergantung dari jenis kapangnya. Oleh karena itu pertumbuhan kapang pada pangan mudah dilihat dengan mata, yaitu ditandai dengan perubahan warna yang menunjukkan adanya spora kapang dan sering disebut sebagai bulukan.
Selain dapat menyebabkan kerusakan pangan, beberapa kapang tertentu juga bermanfaat karena digunakan dalam proses fermentasi pangan. Tabel 1 menyajikan berbagai jenis kapang yang sering tumbuh pada pangan, serta jenis pangan yang dirusak dan kegunaannya dalam proses fermentasi pangan.
Tabel 1. Beberapa Jenis Kapang untuk Fermentasi dan Perusak Bahan Pangan
Jenis Kapang Warna Spora Pangan yang Dirusak Makanan yang Difermentasi
Aspergillus Hitam, hijau Roti, serealia,kacang-kacangan Kecap, tauco (A. orryzae)
Penicillium Biru-hijau Buah-buahan, sitrus, keju Keju (P. roqueforti)
Rhizopus Hitam di atas hifa berwarna putih Roti, sayuran, buah-buahan Tempe, oncom hitam (R. oryzae, R.oligosporus)
Neurospora (Monilia) Oranye-merah Nasi Oncom merah
Beberapa kapang jika tumbuh pada pangan dapat memproduksi racun yang berbahaya yang disebut toksin (racun) kapang atau mikotoksin. Spesies kapang yang memproduksi mikotoksin terutama adalah dari jenis Aspergillus, Penicillium dan Fusarium. Beberapa contoh mikotoksin yang sering ditemukan pada pangan misalnya aflatoksin yang diproduksi oleh Asperglllus flavus dan okratoksin yang diproduksi oleh Aspergillus ochraceus.
Kamir
Kamir merupakan organisme bersel tunggal yang termasuk dalam kelompok Fungi. Jika tumbuh pada pangan, kamir dapat menyebabkan kerusakan, tetapi sebaliknya beberapa kamir juga digunakan dalam pembuatan makanan fermentasi. Kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan kamir ditandai dengan terbentuknya bau asam dan bau alkohol, serta terbentuknya lapisan pada permukaan. Beberapa contoh kamir yang digunakan dalam proses fermentasi misalnya Saccharomyces cerevisiae untuk membuat roti, bir dan minuman anggur, dan (Candida utilis) untuk membuat protein mikroba yang disebut protein sel tunggal.
Pada umumnya kamir berkembang biak dengan cara membentuk tunas, meskipun beberapa jenis berkembang biak dengan cara membelah. Tunas yang timbul pada salah satu sisi sel kamir akan membesar dan jika ukurannya hampir menyamai induk selnya, maka tunas akan melepaskan diri menjadi sel yang baru. Pada beberapa spesies, tunas tidak melepaskan diri dari induknya sehingga semakin lama akan membentuk struktur yang terdiri dari kumpulan sel berbentuk cabang-cabang seperti pohon kaktus yang disebut pseudomiselium. Perkembangbiakan sel kamir semacam ini disebut reproduksi aseksual.
Selain dengan pertunasan, kamir juga berkembang biak dengan cara reproduksi seksual, yaitu dengan membentuk askospora. Dalam 1 sel dapat terbentuk 4-6 askospora. Askospora yang telah masak dapat mengalami germinasi membentuk sel kamir, yang kemudian dapat berkembang biak secara aseksual dengan pertunasan

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Tambah Yuk
Widget by IB | Template Design

Artikel Terkait:

Widget by:IB | Template Design

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

Foto Saya
Agung Supriyanto
Imajinasi adalah penguasa dunia
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya

Pengikut

© 2009 Free Blogger Template powered by Blogger.com | Designed by Amatullah |Template Design