Kamis, 19 Januari 2012

Embriologi Tumbuhan Gymnospermae

GYMNOSPERMAE

Pada tumbuhan berbiji, megagametrofit terlekat erat dan tidak pernah terlepas dari megasporangium. Oleh karena itu persatuan gamet serta perkembanganya menjadi sporofit yang baru (embrio) juga terjadi didalam megasporangium.
Dua hal yang berkarakteristik pada tumbuhan berbiji ialah keadaan dimana megasporangiyum selslu dilindungi oleh suatu jaringan pelindung yang tumbuh dari bagian pangkal sporangium. Keadaan ini membuat kemungkinan perkembangan suatu struktur baru yaitu .
Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua yaitu :
1.Biji terdapat bebas /terbuka pada sporofil (biji
terbuka).Misalnya pada gymnospermae.
2.Biji tertutup oleh dua sporofil (biji tertutup).Misalnya
pada angiospermae.

Alat Reproduksi
Semua gymnospermae adalah heterospor,mempunyai dua macam spora yaitu mikrospra dan megaspore.Kedua macam spora dihasilkan didalam sporangia yang terdapat pada sporofit yang tersusun spiral pada aksis strobili atau “cones”.
Strobili menghasilkan mikrosporofil dan mikrosporangiat atau strobili jantan,sedang yang menghaasilkan megasporofil dan ovulum (megasporangia) disebut makrosporangiat atau strobili betina. Mikrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai hasil pembelahan meiosis. Gametofit bersifat endosporik yaitu berkembang di dalam spora atau ( sebelum dinding spora pecah ).

Ovulum dan Gametofit Betina
Ovulum telanjang, dihasilkan pada megasporofil, yang biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimetis yang disebut nuselus atau megasporangium. Pada gymnospermae hanya mempunyai 1 integumen yang terdiri atas tiga lapisan sel yaitu :
1. Sarkotesta ; lapisan luar yang merupakan lapisan berdaging
2. Skerotesta ; lapisan tengah yang terdiri dari sel – sel batu ( Sel berdinding tebal )
3. Sarkotesta dalam ; susunanya sama seperti lapisan luar
Integument membentuk satu struktur yang merupakan lubang kecil – kecil disebut mikrofil.
Inti megaspore yang berfungsi mengadakan pembelahan berkali sehingga terbentu periode inti bebas pada gametofit betina. Selularisasi dimulai bagian tepi, dan secara sentripetal.

Mikrospora dan Gametofit Jantan
Makrospora atau bulir polen adalah haploid, uniseluler. Bentuk, uuran, serta ornamentasi dindingnya bervariasi. Gametofit jantan endosporik pertumbuhanya sebagian di dalam mikrosporangium dan sebagian di dalam ruang serbuk sari pada ovulus. Pada golongan cycadophyta mikrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkai yang didikuti oleh sel tubuh ( sel spermatogen ) dan suatu inti buluh. Pada microcycae sel tangkai membelah menjadi sepuluh atau sebelas sel tubuh ( sel spermatogen ) dan semuanya membelah menghasilkan 20 atau 22 spermatozoid. Pada ginkgo billoba ada 2 sel protalus jantan , satu sel tangkai, satu sel tubuh dan 1 inti buluh. Satu generative membelah menjadi sel tangkai dan sel tubuh. Pada pinaceae inti mikrospora membelah 2 kali secara peniklinal menghasilkan 2 sel protalus dan sel anteridial. Sel anteridial secara periklinal membentuk generative dan sel buluh. Butir polen sekarang mengandung 4 sel, ini merupakan awal gametofit yang endosporik, dan pada stadium 4 sel ini butir polen dilepaskan dari sporangium. Sel generative kemudian membelah membentuk sel tangkai, sel tubuh.

Polinasi dan Pembuahan
Polinasi pada gymnospermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang endsporik pada mikrofil. Polen pada kebanyakan gymnospermae melekat pada tetes polinasi yang dikeluarkan oleh ujung mikrofil. Polen didorong ke dalam ovulus oleh tetes polinasi yang telah mongering. Mikrofil menutupi tetes polinasi mongering. Sperma kemudian berenang menuju ke leher arkegonium dan salah satu dari mereka mengadakan fusi dengan telur membentuk oosper ( zigot ) yang diploid.
Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya periode inti bebas kecuali pada gnetum welwitschis dan secuvis sempervireus. Setelah periode bebas terbentuk dinding – dinding sekat dan embrio menjadi seluler, kemudian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoscopic.

ORDO CONIFERALIS
FAMILI PINACEAE : Pinuss merkussi
Strobili dan sporofit
Seperti halnya sellaginela dan zemia ( cycadales) , pinus juga menghasilkan 2 macam sporofil yaitu mikrosporofil dan mege sporofil. Mikrossporofil mero=upakan kelompokan yang kompak pada cabang khusus yang kecil dan menyusun suatu strobili stamen (jantan). Megasporofil merupakan kelompok yang menyusun strbili karpela (betina).
Strobili Stamen ( Sstaminaticone)
Dihasilkan dalam bentuk berkelompok dekat ujung cabang yang panjang. Masing-masing strobilus kecil, terdiri atas aksis sentral yang menghasilkan suatu deretan kompak seperti sisik disebut mikrosporofil.
Strobili karpela (pistilate cone)
Strobili karpela yang muda mempunyai aksis sentral yang menghasilkan banyak daun pelindung (braktea). Suatu ovulum (bakal buah) memulai perkembangannya sebagai suatu tonjolan kecil yang disebut nuselus( megasporangium). pada bagian pangkal nuselus tumbuh dan dilindungi oleh lapisan sel jaket yang disebut integument, yang menyebabakan terbentuknya suatu saluran yang terbuka sampai ujung nuselus , dan struktur semacam ini disebut mikrofil. Di dalam nuselus hanya ada ssatu inti megaspore yang berfungsi dan terletak jauh disebeleh dalam jaringan gametofit, sedang inti megaspora yang lain mengalami disintegrasi .
Mikrogametofit dan persatuan gamet
Perkembangan mikrogametofit berasal dari mikrospora. Perkembangan ini tetap di dalam mikrosporangium dan ini disebut gametofit endosporik. Mikrospora membelah kedalam suatu sel protalium yang kecil dan sel apical yang besar. Sel apical membelah menjadi sel generative yang keci dan sel buluh yang besar , ini merupakan stadium 4 sel yaitu sel buluh, sel generative dan 2 sel protalium yang mengalami disintegrasi. Butir serbuk sai pada pinus mempunyai tonjolan di bagian lateral yang di sebut sayap.
Polinasi, perkembangan buluh serbuk sari dan pembuahan
Bakal biji pada gymnospermae adalah telanjang, oleh karena itu proses polinasi disebabkan adanya angin. Oleh adanya amgin serbuk sari dibawa keujung mikrifil. Pada kebanyakan gymnospermae dinding mikrospora melekat pada tetes polinasi yang bersifat sebagai perekat, yang keluar dari mikrofil. Setelah cairan itu mengering dan gametofit jantan masuk kedalam ovulum, mikrofil akan segera menutup.
 Pada Ginkgo dan Cycadophyta,buluh serbuk sari berfungsi sebagai haustoria dan biasanya tumbuh sampai beberapa bulan,seperti hife pada jamur.buluh sebuk sari.
 Pada Coniferophyta adalah pembawa sperma dan setelah kebawah melalui nuselus membawa gamet jantan langsung ke arkegonium. Sedang pada paku-pakuan sperma yang berflagela dilepaskan bebas dari anteredium kedalam air,dan harus bergerak untuk mencapai dan membuahi sel telur,dan pembuahan semacam ini disebut Zooidogami.
Embriogenik dan Pemasakan Biji
Salah satu keadaan yang khas pada gymnospermae adalah adanya periode inti bebas pada awal embrio geninya. Fase ini tidak dijumpai pada angiospermae maupun paku-pakuan. Chamberlain menyatakan bahwa adanya fase inti bebas pada gymnospermae ini kemungkinan disebabkan oleh karena ukuran sel telur yang besar,sehingga menyebabakan dinding sekat 1,tidak mampu untuk membagi sel tersebut. Dari sudut polaritas embrio gymnospermae bertipe endokopik dengan ujung batang berlawanan dengan mikrofil. Pada gymnospermae ada kecenderungan terjadinya poliembrioni (dalam satu ovulum terdapat banyak ovulum). Hal ini mungkin disebabkan oleh karena lebih dari 1 arkegonium yang dibuahi, atau mungkin embrio yang telah ada membelah-belah menjadi banyak embrio.
Apabila dijupai banyak embrio biasanya hanya satu embrio yang mampu berkembang dengan lengkap, seang yang lain pembentukannya berhenti.
Seluruh sstruktur biji yang berasal dari ovulum ialah ;
 Embrio (sporofit baru ) terdiferensiasi kedalam beberapa daun ( biasanya berjumlah 6-10)
 Masa jaringan nutritive yang besar disebut endosperm sel-selnya penuh dengan cadangan makanan . endosperm merupakan jaringan megagametofit.
 Kulit biji terdiri dari lapisan berbatu, yang merupakan perkembangan integument. Suatu lapisan tipis seperti kertas terdapat disebelah luar dari endosperm dan merupakan derifat dari nuselus.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Tambah Yuk
Widget by IB | Template Design

Artikel Terkait:

Widget by:IB | Template Design

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mengenai Saya

Foto Saya
Agung Supriyanto
Imajinasi adalah penguasa dunia
Lihat profil lengkapku

Daftar Blog Saya

Pengikut

© 2009 Free Blogger Template powered by Blogger.com | Designed by Amatullah |Template Design