IKAN BAWAL
(Colossoma macropomum)
Ikan Bawal banyak terdapat di Lautan Hindia selain terdapat juga di Afrika, Malaysia dan Jepang. Ikan bawal hidup secara berenang dan bergerombol. Bawal sering juga ditemukan beriringan dengan udang di dasar laut.
Klasifikasi
Seorang ahli perikanan bernama Bryner (1999) mengemukakan silsilah (sistematika) ikan bawal air tawar sebagai berikut :
Filum : Chordata
Sub Filum : Craniata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Neoptergii
Ordo : Cypriniformes
Sub Ordo : Cyprinoidea
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Spesies : Colossoma macropomum
Morfologi
Bila klasifikasi ikan bawal sudah diketahui, hal kedua yang perlu diketahui adalah morfologi. Dari arah samping tubuh bawal tampak membulat (oval) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila di potong secara vertical, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compresed) dengan perbandingan antara panjang dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, di mana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan.
Warna tubuh bagian atas abu – abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan cirri khusus bawal sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu.
Dibanding dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam.
Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae) yaitu sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi, kecil dengan sebuah jari – jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari – jari lainnya relative lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang. Letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip perut, sirip dada, dan sirip anus kecil dan jari - jarinya lemah. Demikian pula sirip ekor, jari – jarinya lemah tetapi berbentuk cagak.
Lingkungan Hidup
Sama seperti ikan lainnya, bawal pun menghendaki lingkungan yang baik dan sesuai untuk hidupnya. Untuk mengetahuinya, dilakukan pengamatan di habitat aslinya. Di Brazil, bawal banyak ditemukan di sungai Amazon dan sering juga ditemukan di sungai Orinoko, Venezuela.
Hidupnya bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi di temukan juga di daerah yang aliran sungainya tenang, terutama saat benih. Untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi bawal, ada banyak hal yang harus di perhatikan terutama dalam memilih lahan usaha diantaranya ketinggian tempat, jenis tanah dan air.
Makanan
Setiap ikan mempunyai kebiasaan makan yang berbeda. Ada tiga golongan ikan berdasarkan kebiasaan makan, yaitu ikan yang biasanya makan di dasar perairan, di tengah dan di permukaan. Apabila dilihat dari jenis makanannya, ikan digolongkan dalam tiga golongan pula yaitu herbivore (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivore (pemakan segala). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan termasuk dalam golongan omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva) bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacean, cladocera,copepoda, dan ostracoda.
Pada umur dua hari setelah menetas, mulut larva mulai terbuka tetapi belum bisa menerima makanan dari luar tubuh, makanannya masih dari kuning telurnya. Empat hari kuning yang diserap oleh tubuh sudah habis dan pada saat itulah larva mulai mengonsumsi makanan dari luar. Apabila diamati kebiasaan makannya, bawal tergolong ikan yang lebih suka makan pada bagian tengah perairan. Dengan kata lain, bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder).
Kebiasaan Reproduksi
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sangat sulit. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonade perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus.
Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara - negara lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April.
Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada musim hujan tergenang.
Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam memijah. Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina. Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah dikeluarkan akan dibuahi di dalam air (di luar tubuh)
Pembudidayaan Ikan Bawal
Ikan bawal air tawar atau Colossoma macropomum adalah salah satu ikan unggulan budidaya perikanan air tawar. Kelebihan ikan bawal ini, ukuran badannya cukup besar, dagingnya gurih dan tidak banyak duri.
Tahapan budidaya ikan bawal diantaranya :
• Seleksi indukan yaitu memilih induk jantan dan induk betina yang siap dikawinkan. Indukan bawal yang baik adalah yang hidup lebih dari tiga tahun. Untuk induk jantan apabila di pijat keluar sperma dari lubang di bawah perutnya. Sementara induk bawal betina cirinya perutnya buncit bulat dan telah matang gonad.
• Proses pemijahan dilkukan di kolam khusus yang dilengkapi aerator. Bawal betina terlebih dahulu diberi suntikan perangsang. Setelah 24 jam induk bawal betina akan bertelur. Setelah dibiarkan 2 hingga 3 jam telur diambil dan dimasukkan ke dalam aquarium. Di tempat ini telur berubah menjadi larva.
• Larva hasil pemijahan yang berumur kurang lebih tiga puluh hari kemudian dibesarkan di kolam penampungan. Lama pembesaran di kolam ini dapat dilakukan selama tiga bulan.
• Selanjutnya bibit dipindahkan ke kolam pembesaran. Proses pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, sebelum disebar anak ikan,kolam pembesaran harus kaya unsur hara. Kolam terlebih dahulu ditaburi pupuk kandang dan pupuk buatan.
• Ikan dibesarkan dalam kolam permanent dan diberi makan pellet sehari dua sampai tiga kali.
Sabtu, 07 Januari 2012
ikan bawal (Colossoma macropomum)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar