Global Warming (Refleksi Terhadap Kondisi lingkungan Kita)
Global Warming, sebuah kata-kata yang menggambarkan kondisi dunia saat ini, namun sedikit yang paham tentang global warming itu. Global Warming secara mudah dapat kita definisikan sebagai pemanasan global. Pemanasan ini terjadi karena efek rumah kaca. Efek rumah kaca sekitar tahun 90 an pernah di bahas oleh para ilmuwan namun hingga sekarang langkah nyata dalam mengurangi efek rumah kaca masih dapat dikatakan belum maksimal, hanya segelintir dari warga dunia yang benar-benar berbuat sesuatu untuk mengurangi efek rumah kaca itu. Kata “rumah kaca” sendiri di ambil dari fungsi rumah kaca tempat pengembangan tanaman pertanian. Kita mengenal beberapa zat yang menyebabkan efek rumah kaca seperti CFC , karbon monoksida, dan sebagainya. Zat-zat itu merupakan produk sampingan dari hasil kerja mesin-mesin, kendaran bermotor, industri dan sebagainya. Zat-zat itu mengumpul dalam atmosfir bumi dan menciptakan “dinding” dalam atmosfir. Cahaya matahari yang masuk ke bumi, tidak semuanya diserap oleh bumi. Namun sebagian di pantulkan kembali ke luar angkasa dalam bentuk sinar infra merah. Karena telah tercipta dinding dalam atmosfir infra merah itu kembali dipantulkan ke bumi, begitu seterusnya. Sifat infra merah yang panas itu membuat suhu temperature di bumi meningkat.
Dampak global warming mulai kita rasakan dalam lingkungan sekitar kita, dalam dunia tempat kita tinggal. Kita masih ingat berita di jawa tengah bagian timur terjadi banjir, sementara di Jawa tengah terjadi kekeringan. Walaupun berita-berita tidak memberitakan secara langsung keironisan yang terjadi itu. Sementara dalam lingkup dunia kita mengetahui sejak awal tahun 2000-an di Benua Amerika sering terjadi bencana badai yang merusak, sebagai contoh badai katrina sekitar tahun 2005 yanag merusak Ameriaka Serikat. Sementara di wilayah Asia, kita melihat sering terjadi Banjir, tahun 2008 terjadi banjir besar di daratan China.
Yang lebih mencengangkan lagi adalah melelehnya es di dua kutub bumi. Hal ini menyebabkan air laut akan naik dan dapat menyebabkan perubahan iklim yang mendadak ataupun ekstrem seperti yang terjadi di eropa saat musim dingin 2008. Tentu saja perubahan iklim menyebabkan banyaknya hewan-hewan di dunia yang terancam mengalami kepunahan. Beruang kutub semakin langka di daerah kutub, beberapa jenis burung mulai hilang dari dunia.
Ada sebuah film dokumenter yang dibuat oleh Al-Gore, Mantan wakil presiden Amerika serikataa. Film ini meraih academy award pada tahun 2007. Film dokumenter ini berisi tentang hal-hal seputar global warming, mulai dari penyebab-penyebaba global warming, lalu kemudian memberikan gambaran tentag keadaan bumi masa lampau dengan keadaan saat ini, hingga memberi prediksi apa yang akan terjadi jika global warming tidak segera diatasi. Ada yang menarik dalam film itu yang bisa merepresentasikan sikap manusia kebanyakan terhadap global warming. termasuk sikap para pemimpin dunia terutama Amerika Serikat yang merupakan penyumbang terbesar zat-zat buangan industri penyebab global warming. Manusia sekarang dalam menghadapi global warming seperti katak yang dimasukkan dalam bejana berisi air yang di bawahnya kemudian diberi api. Jika katak dimasukkan langsung dalam air panas, ia akan langsung keluar melompat. Sementara katak yang masuk ke dalam bejana dengan air dingin yang sedang dipanaskan, katak itu tidak akan segera merasakan bahaya. Pada akhirnya ia akan mati kepanasan. Maka kalau tidak segera tanggap akan bahaya global warming yang sudah tampak, umat manusia bisa merasakan kiamat akibat perbuatan mereka sendiri.
Yang paling mencengangkan, film ini membuka fakta bahwa sekitar 20 tahun kedepan jika tidak segera melakukan perbaikan terhadap bumi secara abesar-besaraan, maka bumi akan mengalami panas yang sangat tinggi yang bisa menamatkan kehidupan di bumi.
Lalu bagaimana cara mengatasi global warming? Masalah ini telah menjadi masalah bersama negara-negara dunia, oleh karena itu setiap negara harus benar-benar melakukan tindakan nyata terhadap penyelesaian global warming. Protokol Kyoto yang pernah disepakati bersama bisa menjadi panduan penyelesaian global warming, mengurangi polusi udara, produksi pabrik-pabrik, hingga mencari energi alternatif adalah langkah besar. Membuang sampah pada tempat sampah, berhemat dalam penggunaan energi, serta merawat lingkungan sekitar bisa di lakukan diri kita sebagai individu.
Kesadaran diri terhadap lingkungan, terhadap bumi bahwa itu adalah investasi jangka panjang terhadap anak cucu dikemudian hari perlu ditumbuhkan. Ingat bumi tidak hanya milik kita saat ini, tetapi ia akan terus menjadi tempat hidup umat manusia hingga saat hari akhir tiba.
Kamis, 19 Januari 2012
Dampak Global Warming dan cara mengatasinya
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar